Tidak Ada Alasan Mandiri Dapat PMN

29-01-2015 / KOMISI XI

Anggota Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun mempertanyakan usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) melalui pola "right issue" sebesar Rp5,6 triliun kepada PT Bank Mandiri Tbk pada RAPBN-P 2015. Menurutnya, Bank Mandiri termasuk dalam kategori bank besar

“Tidak ada urgensi bahwa Mandiri harus disuntik modal. Mandiri itu merupakan bank besar jadi harus mampu mencari pendanaan sendiri bukan lewat PMN," kata Misbakhun saat Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan dan Menteri BUMN, di Gedung Nusantara I, Rabu (28/01/15) malam.

Menurut Politisi Golkar ini, usulan Bank Mandiri mendapatkan fasilitas PMN merupakan angan-angan yang terlalu dibuat-buat, karena bank ini masih memiliki utang dalam bentuk obligasi rekap dalam jumlah besar.

“Mandiri ingin masuk dalam jajaran bank terbesar di kawasan ASEAN dengan masuk menjadi Qualified ASEAN Bank (QAB), tapi tidak menggunakan daya kreativitas dan imajinasi direksinya dengan meminta suntikan dari negara,” kata Politisi asal Dapil Jawa Timur II ini.

Hal senada diungkapkan Anggota Komisi XI Andreas Eddy Susetyo. Ia menyatakan usulan Pemerintah terkait PMN kepada Bank Mandiri cenderung dipaksakan. Menurutnya, PMN sebagai tambahan modal kepada Bank Mandiri hingga Rp 9,3 triliun akan percuma karena permodalan bank-bank di regional ASEAN jauh lebih kuat.

“Di satu sisi Bank Mandiri diputuskan tidak menyetor dividen pada 2015, di sisi lain mendapat kucuran dana. Ini langkah yang tidak produktif. Bank Mandiri juga tidak bakal mengalahkan mereka (bank regional ASEAN) karena size mereka sangat besar,” tambah Politisi F-PDI Perjuangan ini.

Untuk itu, tambah Politisi asal Dapil Jawa Timur V ini, seharusnya Pemerintah menjalankan roadmap konsolidasi Bank BUMN yang menggabungkan Bank Mandiri dengan Bank BNI. Ia menilai, jika kedua bank ini digabung, pasti modalnya akan jauh lebih besar.

Sementara itu, Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan terkait rencana right issue Bank Mandiri merupakan langkah penting menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN akhir tahun 2015. Pasalnya, masing-masing negara mengusung Qualified ASEAN Bank dengan syarat memenuhi rasio capital adequacy ratio (CAR) sebesar Rp17,5 triliun.

Bank Mandiri dengan modal Rp 91,74 triliun pada kuartal III/2014, menduduki peringkat 9. Dengan right issue akan meningkat menjadi rangking 7 di ASEAN. (sf), foto : andri/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Fathi Apresiasi Keberhasilan Indonesia Bergabung dalam BRICS, Sebut Langkah Strategis untuk Perekonomian Nasional
08-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi, menyampaikan apresiasi atas pengumuman resmi yang menyatakan Indonesia sebagai anggota penuh...
Perusahaan Retail Terlanjur Pungut PPN 12 Persen, Komisi XI Rencanakan Panggil Kemenkeu
05-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun menegaskan pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu)...
Edukasi Pasar Modal Sejak Dini Dapat Meningkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda
04-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi menyambut baik usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menginginkan edukasi...
Anis Byarwati Apresiasi Program Quick Win Prabowo: Potensi Kebocoran Anggaran Harus Diminimalisasi
25-12-2024 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan...